Entri Populer

Minggu, 21 Oktober 2012

Materi Akuntansi Sektor Publik

Bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Akuntansi Sektor Publik, dapat mendownload materi bab 1-3 buku "Reformasi akuntansi dan manajemen sektor publik di Indonesia" pengarang Harun.
 Bab 1-3 Harun

Kamis, 18 Oktober 2012

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK


Akuntansi manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Perencanaan organiasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi keadaan di masa yang akan datang. Sistem perencanaan berbeda-beda tergantung pada tingkat ketidakpastian dan kestabilan lingkungan yang dihadapi organisasi, maka diperlukan sistem perencanaan yang semakin kompleks dan canggih.
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu :
a.                   Informasi sifatnya rutin
b.                  Informasi kuantitatif ataukah kualitatif.
c.                   Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal
Fungsi utama informasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian. Informasi akuntansi merupakan alat pengendalian yang vital bagi organisasi karena akuntansi memberikan informasi yang bersifat kuantitatif yang dinyatakan dalam bentuk ukuran finansial yang pada akhirnya akan membentuk gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan.
proses perencanaan dan pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap yaitu :
1.                  Perencanaan tujuan dan sasaran dasar.
2.                  Perencanaan operasional.
3.                  Penganggaran.
4.                  Pengendalian dan pengukuran.
5.                  Pelaporan, analisis, dan umpan balik.
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.
Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu :
1.                  Pengendalian preventif (preventive control).
2.                  Pengendalian operasional (operational control).
3.                  Pengendalian kinerja.
Pengendalian intern menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan pemerintah daerah yang tercermin dari keandalan laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta dipatuhinya peraturan perundang-undangan.
Menurut Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian intern pemerintahan, menjelasakan tentang beberapa poin penting berkaitan dengan sistem pengendalain intern, antara lain :
1.      Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
2.      Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
3.      Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
4.      Unsur SPIP terdiri atas unsur.
a. lingkungan pengendalian;
b. penilaian risiko;
c. kegiatan pengendalian;
d. informasi dan komunikasi; dan
e. pemantauan pengendalian intern
Unsur tersebut pada umumnya sama dengan unsur pengendalian intern pada perusahaan publik yang pelaksanaannya disesuaikan pada sektor pemerintahan.

Rabu, 17 Oktober 2012

Pendekatan Decision Usefulness



PENDEKATAN DECISION USEFULNESS
A.    Pengertian Decision Usefulness
Karena kondisi ideal tidak ditemukan dalam dunia nyata, maka metode nilai tunai tidak dapat digunakan. Penyediaan informasi keuangan historis agar lebih bermanfaat disebut decision usefulness approach. Pendekatan ini memiliki pandangan bahwa apabila kita tidak bisa menyiapkan laporan keuangan yang secara teoritis berkonsep benar, paling tidak kita dapat menyusun laporan keuangan historis lebih bermanfaat. Ada dua pertanyaan yang harus dijawab dalam penerapan pendekatan ini, yaitu:
1.      Kita harus memahami betul siapa pemakai laporan keuangan.
Banyak pemakai laporan keuangan, namun mereka dapat dikelompokkan menjadi investor, kreditor, manajer, serikat kerja, badan penyusun standar, dan pemerintah. Kelompok pemakai laporan keuangan ini disebut konstituen akuntansi.
2.      Kita harus memahami apa permasalahan keputusan yang dihadapi oleh para pemakai laporan keuangan tersebut.
Dengan memahami permasalahan keputusan tersebut, akuntan akan lebih mampu menyiapkan informasi yang dibutuhkan. Penyiapan informasi laporan keuangan yang sesuai untuk kebutuhan tertentu akan mampu memperbaiki proses pengambilan keputusan dan dengan demikian laporan keuangan disebut lebih bermanfaat.
Penyediaan informasi keuangan yang sesuai untuk tujuan pengambilan keputusan tertentu tentu saja tidak mudah. Untuk mengatasi hal ini, akuntan perlu mempelajari berbagai teori dari ekonomi dan keuangan dan menggunakan teori-teori tersebut sebagai pedoman. Teori yang perlu dipelajari tersebut adalah:
1.      Single-person theory of decision  yang menjelaskan tentang bagaimana seseorang mengambil keputusan yang rasional dalam kondisi ketidakpastian. Dalam teori ini dijelaskan konsep informasi dan bagaimana informasi tersebut mampu mempertajam keyakinan subjektif seseorang tentang manfaat masa depan (future payoff) atas keputusan yang diambil.
2.      Theory of investment yang menjelaskan bagaimana karakteristik risiko dalam konteks investasi portofolio.  
Mengapa dalam decision usefulness approach yang menjadi fokus perhatian sebagai pemakai laporan keuangan adalah investor, padahal ada pemakai laporan keuangan lain seperti kreditor? Proses pengambilan keputusan oleh investor umumnya lebih kompleks, karenanya lebih berisiko, dibandingkan proses pengambilan keputusan oleh kreditor. Hal ini terjadi karena investor tidak meminta jaminan (agunan), sedangkan kreditor meminta agunan dalam rangka pengurangan risiko.
B.     Reaksi Badan Penyusun Standad
Bagaimana reaksi badan penyusun standar terhadap decision usefulness approach? Badan penyusun standar telah mengadopsi decision usefulness approach dalam penyusun standar. Hal ini terbukti dari kerangka konseptual yang dihasilkan badan tersebut, misalnya:
1.      SFAC 1, tentang tujuan pelaporan keuangan, menunjukkan bahwa teori pengambilan keputusan diterapkan terhadap pelaporan dan akuntansi keuangan. Single person decision theory menyediakan pemahaman akan kebutuhan informasi bagi investor yang tidak menyukai risiko dan investor yang rasional. Teori ini menjelaskan bahwa investor yang tidak menyukai risiko dan rasional membutuhkan informasi yang dapat membantu.
2.      SFAC 2, tentang karakteristik kualitatif informasi akuntansi, menggunakan the decision usefulness approach dengan menyediakan karakteristik informasi akuntansi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Dua karakteristik informasi akuntansi yang utama adalah relevansi dan reliabilitas. Informasi yang relevan adalah informasi yang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi keyakinan investor tentang return masa depan. Informasi yang reliabel adalah informasi yang disajikan secara jujur, precise, dan bebas dari bias.
C.     Single Person Decision Theory
Teori ini mendasarkan diri pada pandangan bahwa seseorang harus mengambil keputusan dalam kondisi ketidakpastian. Teori keputusan meyakini bahwa probabilitas terjadinya kondisi ekonomi tertentu tidak lagi objektif seperti dalam kondisi ideal. Teori ini menuntut prosedur formal yang harus dilakukan seseorang untuk mengambil keputusan terbaik dengan memilih satu alternatif dari berbagai alternatif yang ada.
Teori keputusan relevan bagi akuntansi karena laporan keuangan menyediakan informasi yang bermanfaat untuk proses pengambilan keputusan tersebut. Teori keputusan juga penting karena teori ini membantu akuntan untuk memahami mengapa informasi merupakan suatu komoditas berharga yang mempengaruhi tindakan yang dilakukan oleh investor. Akuntan, yang menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh investor, perlu memahami peran penting informasi tersebut.
How do you make investment decisions?Keputusan Person tunggal teori adalah model formal pengambilan keputusan, yang berisi tentang :
1.      Systematic way of making important decisionsCara sistematis membuat keputusan-keputusan penting. Assumes that the decision maker is perfectly rational and has a high level of computational
2.      Mengasumsikan bahwa pembuat keputusan yang sangat rasional dan memiliki tingkat tinggi keterampilan komputasiIf nothing else, the theory provides us with a useful way to think about how decisions are made..
Jika tidak ada yang lain, teori memberikan kita dengan cara yang bermanfaat untuk berpikir tentang bagaimana keputusan dibuat.
Teori ini masih relevan pada akuntansi karena laporan keuangan menyediakan tambahan informasi yang berguna untuk banyak keputusan. Jadi, simpulannya teori ini merupakan pilihan yang bagus untuk mulai memahami bagaimana individu membuat keputusan rasional di bawah ketidakpastian.
Teori keputusan penting bagi akuntan karena teori keputusan dapat membantu akuntan untuk memahami mengapa informasi merupakan komoditas yang powerful yang dapat mempengaruhi tindakan yang dilakukan oleh investor. Akuntan, sebagai penyedia informasi bagi investor, perlu memahami peran powerful informasi tersebut
D.    Informasi
Kemampuan laporan keuangan untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor untuk membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka pada masa lalu. Sistem Informasi bersyarat pada setiap keadaan alam (yaitu, kinerja perusahaan di masa depan), memberikan probabilitas objektif yang baik atau kabar buruk.
Dengan adanya permasalahan bahwa laporan keuangan memiliki fungsi pertanggung jawaban kepada pemilik dan memberikan informasi yang berguna bagi investor, maka laporan keuangan harus memperhatikan tingkat reliabilitas dan relevansi. SFor us, the information system is the financial statementsSSSSSSistem informasi adalah laporan keuangan So, how is accounting as an information system?  Let's take a look at a couple more examplesatau akuntansi berfungsi sebagai sebuah sistem informasi
Teori keputusan ini penting karena bisa membantu kita untuk memahami bagaimana kekuatan suatu informasi, apalagi jika informasi tersebut bisa mempengaruhi investor. Dalam teori keputusan konsep dari rasional individu cukup sederhana dalam membuat keputusan yaitu memilih satu keputusan yang memiliki kegunaan yang tinggi dimasa yang akan datang, yang dibutuhkan individu dalam pengambilan keputusan antara lain :
  1. Has complete information Apakah informasi lengkap
  2. Prefers more to less Lebih suka lebih kurang
  3. Can express clear preferences among commodities Dapat mengekspresikan preferensi yang jelas di antara komoditas
  4. Preferences are always transitive Preferensi selalu transitif
  5. Able to maximize expected utility Mampu untuk memaksimalkan utilitas yang diharapkan

E.     Risiko
Risk averse investor dapat memperoleh manfaat dari prinsip diversifikasi porofolio karena Diversifiaksi portofolio akan mengurangi risiko. Pengurangan risiko ini terjadi karena state untuk perusahaan secara spefisik telah disebar dalam berbagai sekuritas. Kontributor yang masih ada terhadap risiko adalah faktor ekonomi.
Investor yang tidak menyukai risiko dapat memanfaatkan prinsip diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko melalui investasi di berbagai sekuritas. Hal ini dapat dilakukan karena risiko akan tersebar terhadap berbagai sekuritas yang ada dalam portofolio. Tanpa mempertimbangkan tingkat penghindaran terhadap risiko, utilitas meningkatkan return diharapkan dan mengurangi varians portofolio. Prinsip diversifikasi memandang bahwa realisasi kondisi tertentu saham, baik dan buruk, akan tersebar antarsekuritas. Faktor yang memberikan kontribusi pada risiko portofolio tinggal faktor ekonomi secara menyeluruh.  Ada dua jenis risiko, yaitu:
1.         Risiko tidak sistematis (unsystematic risk).
Risiko tidak sistematis adalah risiko yang dapat dikurangi dengan melakukan diversifikasi portofolio. Risiko ini terkait dengan saham tertentu dan akan tersebar pada semua saham yang dimiliki dalam portofolio.
2.         Risiko sistematis (systematic risk).
Risiko sistematis adalah risiko yang tidak dapat didiversifikasi melalui portofolio. Risiko ini menggambarkan faktor ekonomi secara keseluruhan yang mempengaruhi semua sekuritas yang ada. Risiko sistematis disebut juga dengan beta. Beta adalah besarnya pengaruh perubahan harga suatu saham terhadap perubahan harga saham portofolio pasar.
F.     Beta
Beta menggambarkan besarnya perubahan harga suatu saham tertentu dibandingkan dengan perubahan harga pasar. Beta merupakan konsep yang penting dalam akuntansi keuangan karena beta menunjukkan risiko suatu perusahaan. Memahami beta perusahaan sama dengan memahami risiko perusahaan tersebut yang merupakan basis pengetahuan penting bagi akuntan. Selain itu, beta telah banyak digunakan dalam studi empiris tentang manfaat informasi akuntansi keuangan. Tuntutan terhadap pelaporan risiko perusahaan juga menunjukkan bahwa beta sangat berperan dalam akuntansi keuangan. 
Sumber: Scott, W.R. 1997, Financial Accounting Theory, Prentice Hall, New-Jersey

Standard Setting: Economic Issues



STANDARD SETTING: ECONOMIC ISSUES
OVERVIEW

Standard setter merupakan mediator antara konflik kepentingan investor dan manajer.
Masalah fundamental dari teori akuntansi keuangan adalah bagaimana memimpin mediasi tersebut, bahaimana merekonsiliasi pelaporan keuangan dan peran pengontrakan efisien dari informasi akuntansi, atau secara ekuivalen, bagaimana menentukan jumlah informasi yang tepat secara sosial.
Luasnya penyusunan standar memberikan tantangan bagi akuntan.

REGULASI AKTIVITAS EKONOMI
  • Alasan utama penyusunan regulasi adalah untuk melindungi individu yang berada dalam keadaan information disadvantage. Asimetri informasi menjadi dasar regulasi produksi informasi.  Jika tidak ada asimetri informasi, maka tindakan manajerial dan informasi dalam perusahaan bebas diobservasi semua pihak.
  • Perhatian utama bab ini adalah regulasi minimum dari persayaratan pengungkapan, standar akuntansi berterima umum dan pengauditan, dan persyaratan bahwa perusahaan publik mempunyai audit.
  • Standard setting adalah regulasi keputusan produksi informasi bagi pihak eksternal perusahaan oleh beberapa otoritas sentral.
Dua tipe informasi manajer:
  1. Proprietary information
  2. Non-proprietary information

INSENTIF PRIVAT  BAGI PRODUKSI INFORMASI
Informasi adalah komoditas kompleks. Lalu apakah yang dimaksud kuantitas dari informasi yang diproduksi?
  1. Finer information
  2. Additional information
  3. Credibility

INSENTIF BERBASIS PASAR BAGI PRODUKSI INFORMASI
Sumber  non kontraktual penting dari produksi informasi pribadi:
Pasar modal dimana manager termotivasi dengan pertimbangan reportasi dan pengontrakan untuk meningkatkan nilai perusahaan
Pasar penyelamatan untuk control korporasi jika manager tidak mampu meningkatkan nilai perusahaan
Modal formal yang menghubungkan nilai informasi pada nilai pasar  saham dikemukakan:
  1. Merton (1987) : asimetri informasi dimodelkan  sebagai subset dari pengetahuan investor  tentang perusahan.
  2. Diamond & Verrecchia (1991): pengungkapan secara sukarela mengurangi asimetri informasi antara perusahaan dan pasar.
  3. Easley & O’Hara (2004): Perusahaan dapat menurunkan biaya modal dan meningkatkan nilai perusahaan dengan credible release tentang inside information.

RESPON PASAR TERHADAP FULL DISCLOSURE
Teori yang memprekdiksi bahwa pasar sekuritas akan merespon positif terhadap peningkatan disclosure. Ada beberapa penelitian empiris tentang prediksi ini :
  1. Lang & Lundholm (1996)
  2. Healy,Hutton & Palepu (1999)
  3. Welker (1995)
  4. Botosan dan Plumlee (2002)
  5. Sengupta (1998)
Perusahaan dengan pengungkapan kualitas tinggi menikmati biaya utang dan ekuitas modal yang lebih rendah ,dan sebaliknya.

INSENTIF PRODUKSI INFORMASI LAINNYA
  1. Prinsip Pengungkapan
  2. Kebijakan Keuangan sebagai sinyal
  3. Pencarian informasi Privat

SUMBER KEGAGALAN PASAR
  1. Externalities and free ridding
  2. Masalah adverse selection
  3. Masalah moral hazard
  4. Unanimity
Sumber kegagalan pasar menyarankan bahwa regulasi dibutuhkan. Pasar untuk informasi ditandai dengan eksternalitas dan free ridding yang member alasan autoritas sentral  untuk mengintevensi.

BERAPA BANYAK INFORMASI YANG CUKUP?
Perusahaan harus menyediakan informasi pada titik dimana manfaat social maginal sama dengan biaya social maginal,seperti yang kita lihat bahwa kekuatan private market tidak mampu menghasilkannya. Salah satu alasannya adalah eksternalitas dan free ridding – kekuatan pasar tidak bias memberikan perusahaan full social benefits terhadap keputusan produksi informasi mereka dan tidak mampu fully internalize biaya dari keputusan tersebut
Kalaupun bisa kekuatan moral hazard dan adverse selection membawa kepada fundamental lack of  unaminiy diantara keputusan manager dan kepentingan investor,memotivasi investor untuk meminta regulasi untuk melindungi kepentingan mereka.Jika luasnya regulasi semakin besar secara sosial berguna diharapkan kita dapat melihat value revelance yang meningkat,sebagai respon investor dan pasar terhadap kualitas laba yang lebih tinggi.

DECENTRALIZED REGULATION
Informasi tentang segmen perusahaan – di mana pensegmenan berbasis productlines,subsidiary companies,geografi –kadang- kadang telah menjadi pengungkapan yang disyaratkan dalam laporan tahunan perusahaan.
Dua aspek yang disyaratkan dalam informasi :
  1. Berbagai basis segmentasi yang mungkin,melaporkan dalam basis yang konsisten dengan internal
  2. Biaya untuk firm of complying dengan standar baru akan rendah selama perusahaan telah mempersiapkan informasi internal yang dibutuhkan.
Decentralized regulation memperbaiki relevansi pelaporan dan pada waktu yang sama mengurangi biaya.

KESIMPULAN
  • Teori memberi beberapa alasan mengapa perusahaan memproduksi informasi dalam ketiadaan standar. Hal ini diderivasi dari kebutuhan informasi tentang kontrak dan dari kekuatan pasar.Pihak-pihak yang mengontrak menginginkan informasi untuk memotivasi usaha dan memberikan reward atas pencapaian hasil.
Pasar tenaga manajerial dan pasar pengambilalihan berinteriaksi dengan pasar sekuritas untuk memotivasi manajer untuk release information sehingga meningkatkan market value. Signalling merupakan sarana penting untuk merilis informasi yang kredibel.