Bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Akuntansi Manajemen, dapat mendownload materi untuk pertemuan 1 sampai dengan14, berikut ini:
pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Pertemuan 5
Pertemuan 6
Pertemuan 9
Pertemuan 10
Pertemuan 11
Pertemuan 12
Pertemuan 13
Pertemuan 14
Entri Populer
-
PENDEKATAN DECISION USEFULNESS A. Pengertian Decision Usefulness Karena kondisi ideal tidak ditemukan dalam dunia nyata, maka m...
-
Bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Akuntansi Manajemen, dapat mendownload materi untuk pertemuan 1 sampai dengan14, berikut ini: per...
-
STANDARD SETTING: ECONOMIC ISSUES OVERVIEW Standard setter merupakan mediator antara konflik kepentingan investor dan manajer. ...
-
Akuntansi manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Perencanaan organiasi san...
-
TEORI AKUNTANSI POSITIF Teori akuntansi positif telah banyak diuji dengan menggunakan pilihan-pilihan metode akuntansi. Dalam suatu...
-
Bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Akuntansi Sektor Publik, dapat mendownload materi bab 1-3 buku "Reformasi akuntansi dan mana...
Selasa, 23 Oktober 2012
Minggu, 21 Oktober 2012
Materi Akuntansi Sektor Publik
Bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Akuntansi Sektor Publik, dapat mendownload materi bab 1-3 buku "Reformasi akuntansi dan manajemen sektor publik di Indonesia" pengarang Harun.
Bab 1-3 Harun
Bab 1-3 Harun
Kamis, 18 Oktober 2012
AKUNTANSI MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK
Akuntansi manajemen berperan dalam pemberian informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Perencanaan organiasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi keadaan di masa yang akan datang. Sistem perencanaan berbeda-beda tergantung pada tingkat ketidakpastian dan kestabilan lingkungan yang dihadapi organisasi, maka diperlukan sistem perencanaan yang semakin kompleks dan canggih.
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu :
a.
Informasi
sifatnya rutin
b.
Informasi
kuantitatif ataukah kualitatif.
c.
Informasi
disampaikan melalui saluran formal ataukah informal
Fungsi utama informasi
akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian. Informasi akuntansi merupakan alat
pengendalian yang vital bagi organisasi karena akuntansi memberikan informasi
yang bersifat kuantitatif yang dinyatakan dalam bentuk ukuran finansial yang
pada akhirnya akan membentuk gambaran kinerja organisasi secara keseluruhan.
proses perencanaan dan pengendalian manajerial
pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap yaitu :
1.
Perencanaan
tujuan dan sasaran dasar.
2.
Perencanaan
operasional.
3.
Penganggaran.
4.
Pengendalian
dan pengukuran.
5.
Pelaporan,
analisis, dan umpan balik.
Peran utama akuntansi
manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan informasi akuntansi
yang relevan kepada manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan
pengendalian organisasi.
Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok yaitu :
1.
Pengendalian
preventif (preventive control).
2.
Pengendalian
operasional (operational control).
3.
Pengendalian
kinerja.
Pengendalian intern menurut
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
merupakan proses yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai
mengenai pencapaian tujuan pemerintah daerah yang tercermin dari keandalan
laporan keuangan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan
serta dipatuhinya peraturan perundang-undangan.
Menurut Peraturan Pemerintah
No.60 Tahun 2008 tentang sistem pengendalian intern pemerintahan, menjelasakan
tentang beberapa poin penting berkaitan dengan sistem pengendalain intern,
antara lain :
1. Sistem Pengendalian Intern adalah proses
yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
2.
Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara
menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
3.
Untuk mencapai pengelolaan
keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,
menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan
pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
4. Unsur SPIP terdiri atas unsur.
a. lingkungan pengendalian;
b. penilaian risiko;
c. kegiatan pengendalian;
d. informasi dan komunikasi; dan
e. pemantauan pengendalian intern
Unsur tersebut pada umumnya sama dengan unsur
pengendalian intern pada perusahaan publik yang pelaksanaannya disesuaikan pada
sektor pemerintahan.
Rabu, 17 Oktober 2012
Pendekatan Decision Usefulness
PENDEKATAN
DECISION USEFULNESS
A. Pengertian Decision Usefulness
Karena kondisi ideal tidak
ditemukan dalam dunia nyata, maka metode nilai tunai tidak dapat digunakan.
Penyediaan informasi keuangan historis agar lebih bermanfaat disebut decision
usefulness approach. Pendekatan ini memiliki pandangan bahwa apabila kita tidak
bisa menyiapkan laporan keuangan yang secara teoritis berkonsep benar, paling
tidak kita dapat menyusun laporan keuangan historis lebih bermanfaat. Ada dua
pertanyaan yang harus dijawab dalam penerapan pendekatan ini, yaitu:
1.
Kita harus memahami
betul siapa pemakai laporan keuangan.
Banyak
pemakai laporan keuangan, namun mereka dapat dikelompokkan menjadi investor,
kreditor, manajer, serikat kerja, badan penyusun standar, dan pemerintah.
Kelompok pemakai laporan keuangan ini disebut konstituen akuntansi.
2.
Kita harus memahami apa
permasalahan keputusan yang dihadapi oleh para pemakai laporan keuangan
tersebut.
Dengan
memahami permasalahan keputusan tersebut, akuntan akan lebih mampu menyiapkan
informasi yang dibutuhkan. Penyiapan informasi laporan keuangan yang sesuai
untuk kebutuhan tertentu akan mampu memperbaiki proses pengambilan keputusan
dan dengan demikian laporan keuangan disebut lebih bermanfaat.
Penyediaan
informasi keuangan yang sesuai untuk tujuan pengambilan keputusan tertentu
tentu saja tidak mudah. Untuk mengatasi hal ini, akuntan perlu mempelajari
berbagai teori dari ekonomi dan keuangan dan menggunakan teori-teori tersebut
sebagai pedoman. Teori yang perlu dipelajari tersebut adalah:
1.
Single-person theory of
decision yang menjelaskan tentang
bagaimana seseorang mengambil keputusan yang rasional dalam kondisi
ketidakpastian. Dalam teori ini dijelaskan konsep informasi dan bagaimana
informasi tersebut mampu mempertajam keyakinan subjektif seseorang tentang
manfaat masa depan (future payoff) atas keputusan yang diambil.
2.
Theory of investment
yang menjelaskan bagaimana karakteristik risiko dalam konteks investasi
portofolio.
Mengapa dalam
decision usefulness approach yang menjadi fokus perhatian sebagai pemakai
laporan keuangan adalah investor, padahal ada pemakai laporan keuangan lain
seperti kreditor? Proses
pengambilan keputusan oleh investor umumnya lebih kompleks, karenanya lebih berisiko,
dibandingkan proses pengambilan keputusan oleh kreditor. Hal ini terjadi karena
investor tidak meminta jaminan (agunan), sedangkan kreditor meminta agunan
dalam rangka pengurangan risiko.
B. Reaksi Badan Penyusun Standad
Bagaimana reaksi
badan penyusun standar terhadap decision usefulness approach? Badan penyusun standar
telah mengadopsi decision usefulness approach dalam penyusun standar. Hal ini
terbukti dari kerangka konseptual yang dihasilkan badan tersebut, misalnya:
1.
SFAC 1, tentang tujuan
pelaporan keuangan, menunjukkan bahwa teori pengambilan keputusan diterapkan
terhadap pelaporan dan akuntansi keuangan. Single person decision theory
menyediakan pemahaman akan kebutuhan informasi bagi investor yang tidak
menyukai risiko dan investor yang rasional. Teori ini menjelaskan bahwa investor
yang tidak menyukai risiko dan rasional membutuhkan informasi yang dapat
membantu.
2.
SFAC 2, tentang
karakteristik kualitatif informasi akuntansi, menggunakan the decision
usefulness approach dengan menyediakan karakteristik informasi akuntansi yang bermanfaat
bagi pengambilan keputusan. Dua karakteristik informasi akuntansi yang utama
adalah relevansi dan reliabilitas. Informasi yang relevan adalah informasi yang
memiliki kapasitas untuk mempengaruhi keyakinan investor tentang return masa
depan. Informasi yang reliabel adalah informasi yang disajikan secara jujur,
precise, dan bebas dari bias.
C. Single Person Decision Theory
Teori ini mendasarkan diri pada
pandangan bahwa seseorang harus mengambil keputusan dalam kondisi
ketidakpastian. Teori keputusan meyakini bahwa probabilitas terjadinya kondisi
ekonomi tertentu tidak lagi objektif seperti dalam kondisi ideal. Teori ini
menuntut prosedur formal yang harus dilakukan seseorang untuk mengambil
keputusan terbaik dengan memilih satu alternatif dari berbagai alternatif yang
ada.
Teori keputusan relevan bagi
akuntansi karena laporan keuangan menyediakan informasi yang bermanfaat untuk
proses pengambilan keputusan tersebut. Teori keputusan juga penting karena
teori ini membantu akuntan untuk memahami mengapa informasi merupakan suatu
komoditas berharga yang mempengaruhi tindakan yang dilakukan oleh investor.
Akuntan, yang menyiapkan informasi yang dibutuhkan oleh investor, perlu
memahami peran penting informasi tersebut.
How do you make investment decisions?Keputusan Person tunggal teori adalah model formal
pengambilan keputusan, yang berisi tentang :
1. Systematic way of
making important decisionsCara
sistematis membuat keputusan-keputusan penting. Assumes
that the decision maker is perfectly rational and has a high level of
computational
2.
Mengasumsikan bahwa pembuat keputusan yang sangat rasional
dan memiliki tingkat tinggi keterampilan komputasiIf nothing else, the theory provides us with a useful way to think about how decisions are made..
Jika tidak ada
yang lain, teori memberikan kita dengan cara yang bermanfaat untuk berpikir
tentang bagaimana keputusan dibuat.
Teori ini
masih relevan pada akuntansi karena laporan keuangan menyediakan tambahan
informasi yang berguna untuk banyak keputusan. Jadi, simpulannya teori ini
merupakan pilihan yang bagus untuk mulai memahami bagaimana individu membuat
keputusan rasional di bawah ketidakpastian.
Teori keputusan penting bagi
akuntan karena teori keputusan dapat membantu akuntan untuk memahami mengapa
informasi merupakan komoditas yang powerful yang dapat mempengaruhi tindakan
yang dilakukan oleh investor. Akuntan, sebagai penyedia informasi bagi
investor, perlu memahami peran powerful informasi tersebut
D.
Informasi
Kemampuan laporan keuangan untuk memberikan
informasi yang berguna bagi investor untuk membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi
hasil evaluasi mereka pada masa lalu. Sistem Informasi bersyarat pada setiap keadaan alam (yaitu,
kinerja perusahaan di masa depan), memberikan probabilitas objektif yang baik
atau kabar buruk.
Dengan adanya permasalahan bahwa laporan keuangan
memiliki fungsi pertanggung jawaban kepada pemilik dan memberikan informasi
yang berguna bagi investor, maka laporan keuangan harus memperhatikan tingkat
reliabilitas dan relevansi. SFor us, the information system is the
financial statementsSSSSSSistem informasi adalah laporan keuangan So, how is accounting as an information system? Let's take a look at a couple more examplesatau
akuntansi berfungsi sebagai sebuah sistem informasi
Teori keputusan ini penting karena bisa membantu kita untuk
memahami bagaimana kekuatan suatu informasi, apalagi jika informasi tersebut
bisa mempengaruhi investor. Dalam teori keputusan konsep dari rasional individu
cukup sederhana dalam membuat keputusan yaitu memilih satu keputusan yang
memiliki kegunaan yang tinggi dimasa yang akan datang, yang dibutuhkan individu
dalam pengambilan keputusan antara lain :
- Has complete information Apakah informasi lengkap
- Prefers more to less Lebih suka lebih kurang
- Can express clear preferences among commodities Dapat mengekspresikan preferensi yang jelas di antara komoditas
- Preferences are always transitive Preferensi selalu transitif
- Able to maximize expected utility Mampu untuk memaksimalkan utilitas yang diharapkan
E.
Risiko
Risk averse investor dapat
memperoleh manfaat dari prinsip diversifikasi porofolio karena Diversifiaksi
portofolio akan mengurangi risiko. Pengurangan risiko ini terjadi karena state
untuk perusahaan secara spefisik telah disebar dalam berbagai sekuritas.
Kontributor yang masih ada terhadap risiko adalah faktor ekonomi.
Investor yang tidak menyukai risiko
dapat memanfaatkan prinsip diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko
melalui investasi di berbagai sekuritas. Hal ini dapat dilakukan karena risiko
akan tersebar terhadap berbagai sekuritas yang ada dalam portofolio. Tanpa
mempertimbangkan tingkat penghindaran terhadap risiko, utilitas meningkatkan
return diharapkan dan mengurangi varians portofolio. Prinsip diversifikasi
memandang bahwa realisasi kondisi tertentu saham, baik dan buruk, akan tersebar
antarsekuritas. Faktor yang memberikan kontribusi pada risiko portofolio
tinggal faktor ekonomi secara menyeluruh. Ada dua jenis risiko,
yaitu:
1.
Risiko tidak sistematis
(unsystematic risk).
Risiko
tidak sistematis adalah risiko yang dapat dikurangi dengan melakukan diversifikasi
portofolio. Risiko ini terkait dengan saham tertentu dan akan tersebar pada
semua saham yang dimiliki dalam portofolio.
2.
Risiko sistematis
(systematic risk).
Risiko
sistematis adalah risiko yang tidak dapat didiversifikasi melalui portofolio.
Risiko ini menggambarkan faktor ekonomi secara keseluruhan yang mempengaruhi
semua sekuritas yang ada. Risiko sistematis disebut juga dengan beta. Beta
adalah besarnya pengaruh perubahan harga suatu saham terhadap perubahan harga
saham portofolio pasar.
F.
Beta
Beta
menggambarkan besarnya perubahan harga suatu saham tertentu dibandingkan dengan
perubahan harga pasar. Beta merupakan konsep yang penting dalam akuntansi
keuangan karena beta menunjukkan risiko suatu perusahaan. Memahami beta
perusahaan sama dengan memahami risiko perusahaan tersebut yang merupakan basis
pengetahuan penting bagi akuntan. Selain itu, beta telah banyak digunakan dalam
studi empiris tentang manfaat informasi akuntansi keuangan. Tuntutan terhadap
pelaporan risiko perusahaan juga menunjukkan bahwa beta sangat berperan dalam
akuntansi keuangan.
Sumber:
Scott, W.R. 1997, Financial Accounting
Theory, Prentice Hall, New-Jersey
Standard Setting: Economic Issues
STANDARD SETTING:
ECONOMIC ISSUES
OVERVIEW
Standard setter merupakan mediator antara konflik kepentingan investor
dan manajer.
Masalah fundamental dari teori akuntansi keuangan adalah bagaimana
memimpin mediasi tersebut, bahaimana merekonsiliasi pelaporan keuangan dan
peran pengontrakan efisien dari informasi akuntansi, atau secara ekuivalen,
bagaimana menentukan jumlah informasi yang tepat secara sosial.
Luasnya penyusunan standar memberikan tantangan bagi akuntan.
REGULASI AKTIVITAS EKONOMI
- Alasan utama penyusunan regulasi adalah untuk melindungi individu yang berada dalam keadaan information disadvantage. Asimetri informasi menjadi dasar regulasi produksi informasi. Jika tidak ada asimetri informasi, maka tindakan manajerial dan informasi dalam perusahaan bebas diobservasi semua pihak.
- Perhatian utama bab ini adalah regulasi minimum dari persayaratan pengungkapan, standar akuntansi berterima umum dan pengauditan, dan persyaratan bahwa perusahaan publik mempunyai audit.
- Standard setting adalah regulasi keputusan produksi informasi bagi pihak eksternal perusahaan oleh beberapa otoritas sentral.
Dua tipe
informasi manajer:
- Proprietary information
- Non-proprietary information
INSENTIF PRIVAT BAGI PRODUKSI INFORMASI
Informasi
adalah komoditas kompleks. Lalu apakah yang dimaksud kuantitas dari informasi
yang diproduksi?
- Finer information
- Additional information
- Credibility
INSENTIF BERBASIS PASAR BAGI PRODUKSI INFORMASI
Sumber non kontraktual penting dari produksi
informasi pribadi:
Pasar modal
dimana manager termotivasi dengan pertimbangan reportasi dan pengontrakan untuk
meningkatkan nilai perusahaan
Pasar
penyelamatan untuk control korporasi jika manager tidak mampu meningkatkan
nilai perusahaan
Modal formal
yang menghubungkan nilai informasi pada nilai pasar saham dikemukakan:
- Merton (1987) : asimetri informasi dimodelkan sebagai subset dari pengetahuan investor tentang perusahan.
- Diamond & Verrecchia (1991): pengungkapan secara sukarela mengurangi asimetri informasi antara perusahaan dan pasar.
- Easley & O’Hara (2004): Perusahaan dapat menurunkan biaya modal dan meningkatkan nilai perusahaan dengan credible release tentang inside information.
RESPON PASAR TERHADAP FULL DISCLOSURE
Teori yang
memprekdiksi bahwa pasar sekuritas akan merespon positif terhadap peningkatan
disclosure. Ada beberapa penelitian empiris tentang prediksi ini :
- Lang & Lundholm (1996)
- Healy,Hutton & Palepu (1999)
- Welker (1995)
- Botosan dan Plumlee (2002)
- Sengupta (1998)
Perusahaan
dengan pengungkapan kualitas tinggi menikmati biaya utang dan ekuitas modal
yang lebih rendah ,dan sebaliknya.
INSENTIF PRODUKSI INFORMASI LAINNYA
- Prinsip Pengungkapan
- Kebijakan Keuangan sebagai sinyal
- Pencarian informasi Privat
SUMBER KEGAGALAN PASAR
- Externalities and free ridding
- Masalah adverse selection
- Masalah moral hazard
- Unanimity
Sumber
kegagalan pasar menyarankan bahwa regulasi dibutuhkan. Pasar untuk informasi
ditandai dengan eksternalitas dan free ridding yang member alasan autoritas
sentral untuk mengintevensi.
BERAPA BANYAK INFORMASI YANG CUKUP?
Perusahaan
harus menyediakan informasi pada titik dimana manfaat social maginal sama
dengan biaya social maginal,seperti yang kita lihat bahwa kekuatan private
market tidak mampu menghasilkannya. Salah satu alasannya adalah eksternalitas
dan free ridding – kekuatan pasar tidak bias memberikan perusahaan full social
benefits terhadap keputusan produksi informasi mereka dan tidak mampu fully
internalize biaya dari keputusan tersebut
Kalaupun
bisa kekuatan moral hazard dan adverse selection membawa kepada fundamental
lack of unaminiy diantara keputusan
manager dan kepentingan investor,memotivasi investor untuk meminta regulasi
untuk melindungi kepentingan mereka.Jika luasnya regulasi semakin besar secara
sosial berguna diharapkan kita dapat melihat value revelance yang
meningkat,sebagai respon investor dan pasar terhadap kualitas laba yang lebih
tinggi.
DECENTRALIZED REGULATION
Informasi
tentang segmen perusahaan – di mana pensegmenan berbasis
productlines,subsidiary companies,geografi –kadang- kadang telah menjadi
pengungkapan yang disyaratkan dalam laporan tahunan perusahaan.
Dua aspek
yang disyaratkan dalam informasi :
- Berbagai basis segmentasi yang mungkin,melaporkan dalam basis yang konsisten dengan internal
- Biaya untuk firm of complying dengan standar baru akan rendah selama perusahaan telah mempersiapkan informasi internal yang dibutuhkan.
Decentralized
regulation memperbaiki relevansi pelaporan dan pada waktu yang sama mengurangi
biaya.
KESIMPULAN
- Teori memberi beberapa alasan mengapa perusahaan memproduksi informasi dalam ketiadaan standar. Hal ini diderivasi dari kebutuhan informasi tentang kontrak dan dari kekuatan pasar.Pihak-pihak yang mengontrak menginginkan informasi untuk memotivasi usaha dan memberikan reward atas pencapaian hasil.
Langganan:
Postingan (Atom)